Jika aku menjelma
cinta kubayangkan semilir angin yang membelai
pipimu ketika jendela kamarmu
terbuka sorai kicauan burung yang mengusik
pagimu menghangat seperti dekapan kemul yang tak mau
lepas pijakan kedua kakimu pada lantai beku itu.
Jika aku menjelma
sayang kupastikan siang menjadi temanmu yang rela
jauhkan terik agar kulitmu tidak memerah
panas menjadikan peluh jatuh menjamah keningmu
mesra kukirimkan milyaran sejuk yang siap
kusuruh memetik bulir-bulirnya.
Jika renjana ini menggebu seperti tabuh pada
pukul satu pagi yang sunyi terdengar
melodi sendu menyayat hati siapapun
mendengar isak dari hasrat tak kunjung
sahih benar pertemuan yang diidamkan.
Namun aku hanya dapat menjelma
aku yang tak lain bukan kumpulan
sajak pada setiap potongan fiksimu dalam
senja yang tengah bercerita dan kami
berdua merayakan hampa terhadap kasihmu
jika benar kita saling merindu.
0 comments:
Post a Comment