Dengan segala kelembutan hatimu yang sengaja
ditutupi, sebab menurutmu menjadi lembut berarti lemah.
Rapuh yang senantiasa melekat pada
hari-harimu yang tak selalu muram,
tak berarti kau tidak mampu melewatinya.
Setiap proses dari jalan yang kau pilih,
semua sesal yang tiada hentinya,
akan ada akhirnya jua.
Dan bila kelak kau berhenti sejenak,
Tataplah daku di depanmu, dengan senyum merekah,
yang didambakan.
0 comments:
Post a Comment