Saturday, January 13, 2018

Draft 1.1


"Saya jahat ya sama kamu.."

Entah itu adalah pertanyaan atau pernyataan, cuma kamu yang tahu, dan kali ini aku berusaha menulis tentang dirimu.

Jujur, menulis tentang percakapan kita, atau kamu lebih tepatnya adalah hal terakhir yang akan aku lakukan, karena tak ada hal menarik, hanya rentetan pesan panjang dariku yang dibalas seadanya olehmu; berisi tentang makian kasar seolah pesanku sangat tidak penting.

Apa salahku? Apakah memiliki perasaan terhadap dirimu adalah sebuah kesalahan besar? Memangnya aku yang mau?

Ya. Kataku membalas pesan darimu.

Kamu jahat, karena kamu membiarkan aku hidup menanggung beban perasaan ini, tanpa tau harus dibawa kemana, dan harus kuapakan.

Kamu jahat, karena kamu membiarkan aku menunggu, beribu hal yang tak pasti bagaimana ujungnya yang semakin kupikirkan semakin banyak benang-benang kusut timbul dan mengikatku lemah.

Kamu jahat, karena jika memang rasa itu tak pernah hadir, tetapi kamu membiarkanku larut terhadap perasaan ini bukan mengusirku pergi.

Kamu jahat, tetapi mengapa raga ini masih berdiam didepan pintu hatimu, masih menunggu sebagai rumahmu, dan mengiba tentang akhir yang bahagia.

Share:

0 comments:

Post a Comment