Friday, February 2, 2018

40 Hari Kesedihan

Ku menunggui surat itu tiba. Sepucuk angpao merah yang telah kusam bertengger manis digigitan burung merpati. Bukan duit bukan pula emas. Namun, beberapa helai kertas kecokelatan dengan wangi melati yang nelangsa.

Untukmu tuan yang singgah di lubuk hatiku hingga ajal menjemput. Kutuliskan surat ini berserta dengan seluruh kesedihan dan air mata yang tak mau lagi keluar dari dua buah manik milikku.

Ingatlah bahwa pertemuan kita abadi, musik penghantar tidur ditimang alun asmara. Menangisi jasadku sudah menjadi kewajiban untuk mengenang seluruh memori indah kita, namun hanya sampai 40 hari peringatan kematianku.

Bersamaan dengan tibanya angpao ini, genap sudah 40 hari kepergianku, jangan lagi bersedih, aku tak kuat menanggung luka akibat tangisan ketidakikhlasanmu melepasku.

Share:

0 comments:

Post a Comment