Sudah kutelanjangi pikiranku yang rumit.
Sengaja kubuat sesederhana mungkin, agar
hatimu pasti. Bahwa memahamiku adalah hal
yang tak sulit.
Kubiarkan kau menelisik kalbuku sedalam-
dalamnya. Melihat dengan mata kepala sendiri
bahwa perasaan itu memang nyata adanya.
Terlalu keras ku berusaha memberikan
kemudahan dalam sebuah keseriusan. Namun,
ku tetap kalah. Sejak awal kau tak pernah berniat
mempersilakanku menetap singgah.
Dengan tatapan sendumu yang penuh rayuan,
kau biarkan ku buta dengan menampik
semua kenyataan yang ada.
0 comments:
Post a Comment