Butuh waktu bertahun-tahun untuk mempertahankan keindahan sinarmu, duhai kekasih. Salah sedikit, kau merajuk kesal selangkah pergi menjauh. Meski wajahku sedang dirundung awan gelap, kau tak mau mengerti. Yang ada di otakmu hanya tentang dirimu yang mau disayang-sayang.
Aku mengerti, dulu usiamu masih belia, sedang tumbuh suburnya melewati perkembangan tahap pertama, asyik menikmati banyak mulut-mulut berkomentar tentang parasmu dan rona merah pada pipimu, katanya kau lucu, hingga kau tak mau sehelai bulupun merusak kesempurnaan itu, termasuk diriku.
Pernah suatu malam, kau merajuk, setelah beberapa hari menghilang tak tahu kemana, jelas aku mau tahu, namun kau tak mau tahu mauku. Kau lelah setelah berjibaku dengan sejuta rumus pasti yang memusingkan kepala. Waktu itupun perutmu asyik berteriak minta diisi, namun terlampau malam tak ada satu gerobak nasi goreng berteriak minta dibeli.
Kau menuntutku untuk bisa memuaskan laparmu, mana bisa? Memangnya aku makanan! Lagi-lagi kau tak mau tahu, dan aku tak paham maumu. Sungguh kesalnya diri, bak seekor angsa kehilangan setengah hatinya, tak mau makan, tidurpun tak tenang. Ujug-ujug datang belahan jiwanya, memang senyum tak dapat disembunyikan, namun seketika digores perlahan membentuk lengkungan terbalik, kau membuat otakku panas selayaknya lahar gunung Krakatau.
Aku menyerah, keheranan dengan sisi lain dirimu, bagaimana bisa pintar sekali otakmu namun bodoh sekali dirimu. Aku ikut-ikutan merajuk.
Ku kira kau bakal meluluh, bak merpati yang jinak mendengar auman singa betina. Tetapi aku salah, kau semakin tak karuan memporak-porandakan hatiku, lalu merangsek tertatih menuju pintu tak dikunci itu.
Kamu pergi, meninggalkan amarah dan luka dalam.
Aku hidup melewati 36 bulan umpama mati enggan hidup tak mau. Kering kerontang tubuh ini dibuatmu, tak stabil emosiku, sebentar kemarau lalu badai datang mengguyur dedaunan.
Dengan seenak jidatmu yang tak lebar itu, kau datang kembali membawa maaf serta pengertian untukku. Heh seenakmu saja! Kau pikir aku sudi membawamu masuk kembali. Kuncinya sudah kureparasi dan pintunya sudah diganti. Kunci milikmu tak lagi berlaku.
Tapi tunggu dulu, mungkin saja masih ada jalan bagimu, ku beritahu sedikit rahasia, terdapat 4 sisi ventilasi yang muat untuk tubuh gempalmu, selanjutnya tinggal bagaimana usahamu untuk menemukannya.
Ditulis tanggal 23 Juni, Tengah Malam.